SELAMAT DATANG

Ketika hati hanya bisa diam,dan menulis dalam kebisuanya

Sabtu, 16 Juli 2011

Perenungan

Waktu memang tak terasa berjalan memakan usia kita, mengurangi jatah hidup di dunia yang telah ditentukan oleh sang khalik.
Sudahkah kita memanfaatkan waktu dengan baik????.
Kalau sudah bersyukurlah karena waktu yang berlalu takkan pernah kembali, hidup bagaikan bahtera yang mengarungi samudera waktu yang nantinya akan bertepi di penghujung usia. Suatu saat kita akan tiba di pelabuhan akhir, dimana tak ada yang bisa menolong selain amal perbuatan kita.
Untuk menghargai waktu yang diberi kepada kita sebagai manusia dari sang pencipta, kita mencoba merenung sejauh apa perjalanan kita. Ada tiga pertanyaan besar dalam hidup ini yang harus terjawab dan nantinya akan mengantarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih berarti.
Pertama, Dari manakah kita(manusia) berasal?
Kedua, Untuk apakah kita hidup di dunia?
Ketiga, Kemanakah kita setelah menjalani kehidupan di dunia ini?
Dari ketiga pertanyaan di atas muncul banyak versi jawaban, semua menjawab dengan renungan dan keyakinan yang diyakini, pengetahuan yang dimiliki, pengalaman yang pernah dialami. Tapi mengapa kita masih memilki perbedaan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan besar di atas? Tentu saja karena setiap insan di dunia ini memiliki kadar keyakinan, pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
Saya tidak akan membahas masing-masing jawaban dari berbagai ideologi dan agama yang berusaha menjawabnya.
Pertanyaan di atas hanyalah perenungan bagi kita untuk melangkah ke kehidupan yang lebih baik. Anda dan saya memiliki keyakinan, pengetahuan dan pengalaman yang berbeda. Semua jawaban bermuara pada satu tujuan yang akan membawa kita untuk berbuat lebih baik kepada sesama dan menghargai waktu dengan efektif.
“Ya Allah Berikanlah kami umur yang berkah dan Lindungilah hamba dari sesuatu yang tidak bermanfaat.”

Sabtu, 09 April 2011

Energi Sakit Hati

Saya, Anda dan kita mungkin pernah merasakan salah satu dari beberapa situasi yang tidak mengenakkan seperti sakit hati, dicampakkan, dikhianati, dan kegagalan bukan? Rasanya pasti membuat kita sedih, berduka dan akibatnya membuat semangat hidup menjadi redup bahkan cenderung hampir padam. Membuat daya juang yang sebelumnya begitu kuat dan hebat sekarang menjadi “lempem” dan “lembek” mudah dihancurkan.
Bagi kebanyakan orang kondisi tersebut memang sangat membuat terpuruk dan menyakitkan, namun bagi sebagian orang lagi kondisi sakit hati tersebut dapat dijadikan semacam “bahan bakar” atau sebagai “booster” untuk meraih cita-cita dan kesuksesan kita. Orang-orang ini mampu tegar dan bangkit kembali setelah “rehat” sejenak karena “menunaikan” jatah “kesedihan hati”. Kesedihan dan sakit hati yang dialami tidak membuat mereka menjadi lebih terpuruk dan jatuh lebih dalam ke limbah “kehancuran”. Karena mereka sadar bahwa berlarut-larut dan memperturutkan kepedihan dan sakit tersebut akan membuat orang yang menyakiti kita semakin senang dan bangga bahwa perlakuan mereka tersebut berhasil menghancurkan kita, terlepas tindakan tersebut disengaja atau tidak. Paling tidak akibatnya tersebut menghasilkan dampak yang besar dalam kehidupan kita/”si korban”.
Untuk itu daripada energi sakit hatinya terbuang percuma, lebih baik manfaatkanlah energi tersebut dengan cara menghasilkan hal-hal yang produktif dan progressif dalam rangka mencapai kesuksesan. Untuk itu perlihatkanlah, tunjukkanlah bahkan kalau perlu “pamerkanlah” kemajuan Anda, prestasi-prestasi kecil maupun besar Anda kepada mereka/dia yang telah menyakiti kita dulu. Dengan kata lain “tampar”-lah mereka dengan prestasi yang berhasil kita toreh yang merupakan indikator kemajuan dalam hidup kita. Buktikanlah pada mereka/dia bahwa kita tetap bisa maju, berhasil dan meraih impian kita walau telah disakiti, dilukai sedemikian rupa oleh mereka…

Kamis, 23 Desember 2010

Rencana Touring Einst .


Berawal dari obrolan iseng di sela istirahat makan siang,akhirnya,,,bleduugg...munculah sebuah ide Touring untuk mengisi liburan Natal ( 25-12-2010)dengan tujuan waduk Saguling di Cianjur.
Untuk memastikan kenyamanan di perjalanan,beberapa hari kemudian team survey yang terdiri dari:
Bp.Nanang / Bp.Rohman/Bp.Sumiran/Bp.Agus dan Bp.Ruri meluncur ke Cianjur.
Sedangkan saya sendiri lebih memilih ngaliwet saja bareng sama rekan yang lain,he he he ....
Ke esokan harinya saya mendapatkan kabar dari team survey,bahwa perjalanan menuju Saguling memakan waktu terlalu lama dan banyak di dapati jalan yang rusak parah,berhubung peserta Touring banyak ceweknya,ahirnya tujuan di rubah ke Cirata.
Jiaaaaaahhhh,,,,,,Cirata.
Memang ada beberapa peserta yang kecewa,namun tidak mengurangi minat peserta peserta baru,menurut data terahir peserta mencapai hampir 200 orang.
Di prediksi ada ratusan motor dalam acara awig awigan kali ini.
Waaaooooooowwww ,,,,kuuuureeeeeeeennnn...................
Dan demi kelancaran di perjalanan,kami juga meminta bantuan aparat Polsek:Campaka untuk mengkoordinir serta menjaga kelancaran lalu lintas selama di perjalanan.

Sedangkan Situ Buleud sudah di sepakati sebagai tempat berkumpul sekaligus start menuju ke tempat tujuan.

Semoga perjalanan kami selamat,tidak ada halangan.

Sabtu, 11 Desember 2010

Tradisi ngaliwet


Ngaliwet, demikian istilah yang lazim digunakan oleh masyarakat sunda yang akan mengadakan makan bersama dengan menu spesial di akhir pekan.

Ngaliwet bukan hanya sekedar makan bersama melainkan, ada ritual masak bersama pula. Mulai dari patungan biaya membeli bahan makanan atau menyumbangkan jenis bahan makanan mentah untuk dimasak. Ngaliwet menjadi tradisi orang sunda yang telah lama ada. Hampir setiap akhir pekan terutama para remaja mengadakan acara ngaliwet. Entah sejak kapan tradisi ngaliwet tersebut sudah berlangsung. Para remaja biasanya mengadakan ngaliwet pada malam minggu ataupun hari minggu menjelang makan siang.

Ngaliwet menjadi acara special karena, disajikan dengan cara yang berbeda dari memasak nasi biasa. Ngaliwet membutuhkan sebuah kastrol untuk memasak. Bentuknya bulat lonjong. Biasanya sering digunakan sebagai peralatan camping. Sebelum memasak nasi, terlebih dahulu diawali menggoreng irisan beberapa siung bawang merah lalu memasukkan air dengan ukuran perbandingan beras. Bumbu tambahannya biasa digunakan beberapa daun salam, sereh, dan garam.

Untuk lauknya bisa apa saja sesuai selera dan modal keuangan juga. Terkadang dengan membakar ikan mas atau ayam, bisa juga yang lebih sederhana menggunakan ikan asin, lalapan, dan sambal. Ikan asin pun biasanya dimasak cukup dengan disimpan di atas nasi yang sudah hampir matang. Demikian juga dengan lalapan dan bahan untuk sambal, semua disimpan diatas nasi.

Setelah nasi matang, maka, akan disiapkan beberapa lembar daun pisang sebagi pengganti piring untuk alas makan. Semua nasi dan lauk-pauknya disebar merata ke seluruh bagian daun pisang sesuai jumlah orang yang ikut serta dalam acara makan tersebut. Ngaliwet juga biasanya dilaksanakan di luar rumah. Bisa di kebun, bukit gunung, atau pinggiran sawah.

Rabu, 06 Oktober 2010

Nonny

Kata2 yg berasal dari bibir2 dan lidah2
Tidak selalu bisa membawa hati bersama
Ada sswt yg lebih agung dn lebih murni dr apa yg d utarakan mulut,.
Keheningan berbisik pada hati
Kesunyian menjelajahi cakrawala jiwa
Cinta adalah musim semi,.
Mimpi tertinggi dn terindah
Perasaan terkuat yg ada d jiwa
Melemparkan mimpi2 penuh khayal
Mengalir dg bebas di atas sayap2 yg putih
Merubah bumi menjadi syorga
Dan hidup menjadikan manis serta indah
Memandikan jiwa dlm kesenangan
Perasaan terpuaskan
Ombak2 d laut luas,.
Serasa nyanyian lagu keabadian,.
MEGAH,....!!!
Walw terlambat dn pasti sesaat,.
Ku cintai kebebasan yg ku jumpai bersamamu,.
Tidakkah kw dengar,.?
Jiwaku berbisik dlm kesunyian dn berkata,.
Kebahagiaan tidaklah berasal dari ke fanaan,.


Purwakarta,.7 oktober 2010

Di tulis oleh:Neneng Saribanon



Sabtu, 18 September 2010

GELE/CHIMENG

Ganja.......mendengar kalimatnya saja fikiran kita langsung tertuju ke hal negatif.
Mungkin dikalangan anak muda ada yg pernah melihat atau merasakan efek dari tumbuhan itu.
Dari cerita teman saya yang sekarang rada linglung,konon tanaman itu tumbuh subur di wilayah 
Sumatera (Aceh).
Moga moga jangan tumbuh lagi ntu po`on,apalagi nyampe ke pulo jawa.
Alkisah....saya akan sedikit berceita tentang efek dari ngezoot si chimeng,cerita ini bersumber dari
tetangga kosan temanya teman saya.
Efek yang di timbulkan oleh ganja ialah,euphoria (rasa gembira)yang berlebihan,serta hilangnya konsentrasi untuk berfikir.
Di antara pengguna tertentu,ada juga yang mengalami paranoid dan rasa kesepian.
Secara umum efek negatif bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas,kencenderungan melamun dan otak akan lamban untuk berfikir alias tulalit.
Klo kata bang Iwan fals,duit cepe dikira gope.....asem asem dikira tape ngga taunya tokai.
Semoga ini menjadi bahan perenungan buat kita semua,sebelum melakukan sesuatu,hendaknya kita melihat banyak mana,manfaat atau mudharatnya.

Penulis sendiri sih ngk mau ambil resiko make begituan,ngk make juga rada rada tulalit apalagi kalo make,bisa jadi pikun.

Kamis, 16 September 2010

RIWAYAT JONGGOR ITEUK

Jonggor iteuk adalah sebuah tempat yang berada di kp Panineungan masih wilayah kabupaten Ciamis pinggiran,yang berbatasan dengan kabupaten Cilacap Jawa tengah.
Bahasa yang di pergunakan oleh penduduk di sana campuran,antara jawa dan sunda.
Sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani,dan sebagian lain berwira usaha mandiri/berdagang.
Sedangkan penduduk yang masih berusia muda,memilih untuk merantau,mengadu nasib di kota -kota besar JABODETABEK,sehingga yang menetap di sana hanya penduduk dewasa saja.
Karna di jaman sekarang ini sudah jarang sekali profesi petani di minati kaum muda.
Sungguh ironis memang.
Okelahkalobegitu.....kita kembali membahas Jonggor iteuk.
Lokasinya terletak di pinggir sungai Cise`el,di kelilingi perkampungan,terdiri dari:kp.Sindang,
kp,Pancalan dan Bantarhuni.
Hampir semua penduduk di sana menganggap bahwa Jonggor iteuk itu wilayah keramat dan banyak
di huni mahluk halus,gerandong ,kuntilanak dll.
Sedangkan bagi penulis sendiri,tempat itu sangat sejuk,rindang oleh pepohonan,terutama pohon bambu haur.(bambu besar yang di tangkainya terdapat banyak duri)
Dan di kelilingi sungai mirip muara.
Kicau burung memanjakan telinga,sungguh damai.
Suasana itu penulis rasakan kurang lebih 15 tahun yang lalu.