SELAMAT DATANG

Ketika hati hanya bisa diam,dan menulis dalam kebisuanya

Sabtu, 09 April 2011

Energi Sakit Hati

Saya, Anda dan kita mungkin pernah merasakan salah satu dari beberapa situasi yang tidak mengenakkan seperti sakit hati, dicampakkan, dikhianati, dan kegagalan bukan? Rasanya pasti membuat kita sedih, berduka dan akibatnya membuat semangat hidup menjadi redup bahkan cenderung hampir padam. Membuat daya juang yang sebelumnya begitu kuat dan hebat sekarang menjadi “lempem” dan “lembek” mudah dihancurkan.
Bagi kebanyakan orang kondisi tersebut memang sangat membuat terpuruk dan menyakitkan, namun bagi sebagian orang lagi kondisi sakit hati tersebut dapat dijadikan semacam “bahan bakar” atau sebagai “booster” untuk meraih cita-cita dan kesuksesan kita. Orang-orang ini mampu tegar dan bangkit kembali setelah “rehat” sejenak karena “menunaikan” jatah “kesedihan hati”. Kesedihan dan sakit hati yang dialami tidak membuat mereka menjadi lebih terpuruk dan jatuh lebih dalam ke limbah “kehancuran”. Karena mereka sadar bahwa berlarut-larut dan memperturutkan kepedihan dan sakit tersebut akan membuat orang yang menyakiti kita semakin senang dan bangga bahwa perlakuan mereka tersebut berhasil menghancurkan kita, terlepas tindakan tersebut disengaja atau tidak. Paling tidak akibatnya tersebut menghasilkan dampak yang besar dalam kehidupan kita/”si korban”.
Untuk itu daripada energi sakit hatinya terbuang percuma, lebih baik manfaatkanlah energi tersebut dengan cara menghasilkan hal-hal yang produktif dan progressif dalam rangka mencapai kesuksesan. Untuk itu perlihatkanlah, tunjukkanlah bahkan kalau perlu “pamerkanlah” kemajuan Anda, prestasi-prestasi kecil maupun besar Anda kepada mereka/dia yang telah menyakiti kita dulu. Dengan kata lain “tampar”-lah mereka dengan prestasi yang berhasil kita toreh yang merupakan indikator kemajuan dalam hidup kita. Buktikanlah pada mereka/dia bahwa kita tetap bisa maju, berhasil dan meraih impian kita walau telah disakiti, dilukai sedemikian rupa oleh mereka…