SELAMAT DATANG

Ketika hati hanya bisa diam,dan menulis dalam kebisuanya

Kamis, 23 Desember 2010

Rencana Touring Einst .


Berawal dari obrolan iseng di sela istirahat makan siang,akhirnya,,,bleduugg...munculah sebuah ide Touring untuk mengisi liburan Natal ( 25-12-2010)dengan tujuan waduk Saguling di Cianjur.
Untuk memastikan kenyamanan di perjalanan,beberapa hari kemudian team survey yang terdiri dari:
Bp.Nanang / Bp.Rohman/Bp.Sumiran/Bp.Agus dan Bp.Ruri meluncur ke Cianjur.
Sedangkan saya sendiri lebih memilih ngaliwet saja bareng sama rekan yang lain,he he he ....
Ke esokan harinya saya mendapatkan kabar dari team survey,bahwa perjalanan menuju Saguling memakan waktu terlalu lama dan banyak di dapati jalan yang rusak parah,berhubung peserta Touring banyak ceweknya,ahirnya tujuan di rubah ke Cirata.
Jiaaaaaahhhh,,,,,,Cirata.
Memang ada beberapa peserta yang kecewa,namun tidak mengurangi minat peserta peserta baru,menurut data terahir peserta mencapai hampir 200 orang.
Di prediksi ada ratusan motor dalam acara awig awigan kali ini.
Waaaooooooowwww ,,,,kuuuureeeeeeeennnn...................
Dan demi kelancaran di perjalanan,kami juga meminta bantuan aparat Polsek:Campaka untuk mengkoordinir serta menjaga kelancaran lalu lintas selama di perjalanan.

Sedangkan Situ Buleud sudah di sepakati sebagai tempat berkumpul sekaligus start menuju ke tempat tujuan.

Semoga perjalanan kami selamat,tidak ada halangan.

Sabtu, 11 Desember 2010

Tradisi ngaliwet


Ngaliwet, demikian istilah yang lazim digunakan oleh masyarakat sunda yang akan mengadakan makan bersama dengan menu spesial di akhir pekan.

Ngaliwet bukan hanya sekedar makan bersama melainkan, ada ritual masak bersama pula. Mulai dari patungan biaya membeli bahan makanan atau menyumbangkan jenis bahan makanan mentah untuk dimasak. Ngaliwet menjadi tradisi orang sunda yang telah lama ada. Hampir setiap akhir pekan terutama para remaja mengadakan acara ngaliwet. Entah sejak kapan tradisi ngaliwet tersebut sudah berlangsung. Para remaja biasanya mengadakan ngaliwet pada malam minggu ataupun hari minggu menjelang makan siang.

Ngaliwet menjadi acara special karena, disajikan dengan cara yang berbeda dari memasak nasi biasa. Ngaliwet membutuhkan sebuah kastrol untuk memasak. Bentuknya bulat lonjong. Biasanya sering digunakan sebagai peralatan camping. Sebelum memasak nasi, terlebih dahulu diawali menggoreng irisan beberapa siung bawang merah lalu memasukkan air dengan ukuran perbandingan beras. Bumbu tambahannya biasa digunakan beberapa daun salam, sereh, dan garam.

Untuk lauknya bisa apa saja sesuai selera dan modal keuangan juga. Terkadang dengan membakar ikan mas atau ayam, bisa juga yang lebih sederhana menggunakan ikan asin, lalapan, dan sambal. Ikan asin pun biasanya dimasak cukup dengan disimpan di atas nasi yang sudah hampir matang. Demikian juga dengan lalapan dan bahan untuk sambal, semua disimpan diatas nasi.

Setelah nasi matang, maka, akan disiapkan beberapa lembar daun pisang sebagi pengganti piring untuk alas makan. Semua nasi dan lauk-pauknya disebar merata ke seluruh bagian daun pisang sesuai jumlah orang yang ikut serta dalam acara makan tersebut. Ngaliwet juga biasanya dilaksanakan di luar rumah. Bisa di kebun, bukit gunung, atau pinggiran sawah.

Rabu, 06 Oktober 2010

Nonny

Kata2 yg berasal dari bibir2 dan lidah2
Tidak selalu bisa membawa hati bersama
Ada sswt yg lebih agung dn lebih murni dr apa yg d utarakan mulut,.
Keheningan berbisik pada hati
Kesunyian menjelajahi cakrawala jiwa
Cinta adalah musim semi,.
Mimpi tertinggi dn terindah
Perasaan terkuat yg ada d jiwa
Melemparkan mimpi2 penuh khayal
Mengalir dg bebas di atas sayap2 yg putih
Merubah bumi menjadi syorga
Dan hidup menjadikan manis serta indah
Memandikan jiwa dlm kesenangan
Perasaan terpuaskan
Ombak2 d laut luas,.
Serasa nyanyian lagu keabadian,.
MEGAH,....!!!
Walw terlambat dn pasti sesaat,.
Ku cintai kebebasan yg ku jumpai bersamamu,.
Tidakkah kw dengar,.?
Jiwaku berbisik dlm kesunyian dn berkata,.
Kebahagiaan tidaklah berasal dari ke fanaan,.


Purwakarta,.7 oktober 2010

Di tulis oleh:Neneng Saribanon



Sabtu, 18 September 2010

GELE/CHIMENG

Ganja.......mendengar kalimatnya saja fikiran kita langsung tertuju ke hal negatif.
Mungkin dikalangan anak muda ada yg pernah melihat atau merasakan efek dari tumbuhan itu.
Dari cerita teman saya yang sekarang rada linglung,konon tanaman itu tumbuh subur di wilayah 
Sumatera (Aceh).
Moga moga jangan tumbuh lagi ntu po`on,apalagi nyampe ke pulo jawa.
Alkisah....saya akan sedikit berceita tentang efek dari ngezoot si chimeng,cerita ini bersumber dari
tetangga kosan temanya teman saya.
Efek yang di timbulkan oleh ganja ialah,euphoria (rasa gembira)yang berlebihan,serta hilangnya konsentrasi untuk berfikir.
Di antara pengguna tertentu,ada juga yang mengalami paranoid dan rasa kesepian.
Secara umum efek negatif bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas,kencenderungan melamun dan otak akan lamban untuk berfikir alias tulalit.
Klo kata bang Iwan fals,duit cepe dikira gope.....asem asem dikira tape ngga taunya tokai.
Semoga ini menjadi bahan perenungan buat kita semua,sebelum melakukan sesuatu,hendaknya kita melihat banyak mana,manfaat atau mudharatnya.

Penulis sendiri sih ngk mau ambil resiko make begituan,ngk make juga rada rada tulalit apalagi kalo make,bisa jadi pikun.

Kamis, 16 September 2010

RIWAYAT JONGGOR ITEUK

Jonggor iteuk adalah sebuah tempat yang berada di kp Panineungan masih wilayah kabupaten Ciamis pinggiran,yang berbatasan dengan kabupaten Cilacap Jawa tengah.
Bahasa yang di pergunakan oleh penduduk di sana campuran,antara jawa dan sunda.
Sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani,dan sebagian lain berwira usaha mandiri/berdagang.
Sedangkan penduduk yang masih berusia muda,memilih untuk merantau,mengadu nasib di kota -kota besar JABODETABEK,sehingga yang menetap di sana hanya penduduk dewasa saja.
Karna di jaman sekarang ini sudah jarang sekali profesi petani di minati kaum muda.
Sungguh ironis memang.
Okelahkalobegitu.....kita kembali membahas Jonggor iteuk.
Lokasinya terletak di pinggir sungai Cise`el,di kelilingi perkampungan,terdiri dari:kp.Sindang,
kp,Pancalan dan Bantarhuni.
Hampir semua penduduk di sana menganggap bahwa Jonggor iteuk itu wilayah keramat dan banyak
di huni mahluk halus,gerandong ,kuntilanak dll.
Sedangkan bagi penulis sendiri,tempat itu sangat sejuk,rindang oleh pepohonan,terutama pohon bambu haur.(bambu besar yang di tangkainya terdapat banyak duri)
Dan di kelilingi sungai mirip muara.
Kicau burung memanjakan telinga,sungguh damai.
Suasana itu penulis rasakan kurang lebih 15 tahun yang lalu.